05.09.202313:19 Forex Analysis & Reviews: Minyak naik karena kabar angin: Apakah ini waktunya untuk jual?

Agustus menandai bulan ketiga berturut-turut pertumbuhan harga minyak. Pengetatan pasokan dengan latar belakang sinyal permintaan yang beragam memungkinkan "bull" untuk mendorong Brent kembali ke puncak Januari. Sementara itu, rumor beredar di pasar tentang mendekatnya grade Laut Utara ke tanda psikologis $100 per barel karena peningkatan permintaan emas hitam dari China. Menurut hedge fund Black Gold Investors, permintaan bahan bakar di China diperkirakan akan meningkat sebesar 500.000 bpd akibat kenaikan 110% dalam penerbangan domestik dibandingkan dengan level sebelum pandemi.

Dinamika Bulanan Harga Minyak

Penggerak utama dari reli Brent dari Juni hingga September telah menjadi pemotongan produksi minyak OPEC+. Investor mengharapkan Arab Saudi akan mengumumkan perpanjangan komitmen untuk memotong produksi emas hitam sebanyak 1 juta bpd untuk Oktober. Rusia telah mengumumkan pengurangan volume ekspor sebanyak 300.000 bpd pada September, dengan Riyadh sejalan. Sangat diragukan bahwa pemimpin aliansi, yang rencananya termasuk menjaga harga tinggi, akan menyimpang dari komitmen sebelumnya.

Menurut penelitian Goldman Sachs, tiga ronde pemotongan produksi minyak oleh Arab Saudi dan sekutunya sepenuhnya menjelaskan kembalinya pasar minyak ke defisit. Bank memperkirakan defisit sebesar 2,3 juta bpd. Pada saat yang sama, premi pada kontrak berjangka Brent yang mendekat meningkat dibandingkan dengan yang lebih jauh. Sepanjang minggu, spread telah meningkat dari 58 hingga 75 sen per barel. Ada model "bull" di pasar, yang meningkatkan permintaan untuk opsi pembelian grade North Sea dan Texas. Tidak mengherankan bahwa volume perdagangan dengan opsi ini tumbuh.

Dinamika Volume Trading Call Options untuk WTI

Permintaan yang tinggi dari Amerika Serikat juga memainkan peran penting dalam reli minyak. Ekonomi Amerika menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap pengetatan moneter paling agresif oleh Federal Reserve dalam beberapa dekade. Permintaan yang ditunda karena pandemi, stimulus fiskal yang kolosal, pendapatan riil yang meningkat, dan pasar tenaga kerja yang kuat adalah dasar dari posisi kuat ekonomi. Deteriorasi signifikan mungkin tidak diharapkan darinya dalam waktu dekat.

Jika China bergabung dengan fondasi ini, kenaikan Brent ke $100 per barel akan menjadi kenyataan. Menurut Black Gold Investors, penerbangan domestik pada kuartal keempat 2022 berada pada level 75-85% dari tahun 2019, dan sekarang telah kembali ke 110%. Penerbangan internasional telah naik dari level yang sangat rendah menjadi 75%, meningkatkan permintaan bahan bakar dan berkontribusi pada kenaikan harga minyak.

Menurut pendapat saya, setelah Arab Saudi mengumumkan perpanjangan komitmen pemotongan produksinya, akan ada penarikan kembali karena implementasi prinsip "beli berdasarkan rumor, jual berdasarkan fakta". Namun, sentimen pasar tetap "bull".

Secara teknikal, pada grafik harian Brent, ketidakmampuan pembeli untuk mengatasi resistance di $89 per barel telah menjadi tanda pertama dari kelemahan mereka. Penurunan kuotasi di bawah $88,1 akan memungkinkan untuk menjual minyak jangka pendek, dengan pembalikan berikutnya dari $87,5, $86,7, dan $85,8.