Legenda tim InstaSpot!
Legenda! Anda pikir legenda adalah retorika yang bombastis? Lalu, bagaimana menyebut seorang pria, seorang Asia pertama yang memenangkan kejuaraan catur dunia junior pada usia 18 tahun, dan yang menjadi Grandmaster India pertama pada usia 19 tahun? Itulah awal perjalanan yang sulit dalam meraih gelar Juara Dunia bagi Viswanathan Anand, pria yang menjadi bagian dari sejarah catur untuk selamanya. Sekarang, satu lagi legenda masuk ke dalam tim InstaSpot!
Borussia merupakan salah satu klub sepakbola paling terkenal di Jerman, yang telah berulang kali membuktikan pada para penggemarnya: semangat kompetisi dan kepemimpinan pasti akan mengarah pada kesuksesan. Lakukan trading dengan cara yang sama seperti para profesional olahraga: percaya diri dan aktif. Gunakan "kunci" dari Borussia FC dan jadilah yang terdepan bersama InstaSpot!
Struktur gelombang pada grafik 4 jam untuk S&P 500 (#SPX) tampak agak ambigu, tetapi secara keseluruhan, polanya jelas. Saat mengamati grafik 24 jam, kesimpulan utamanya ada struktur lima gelombang jangka panjang yang melampaui jendela terminal yang terlihat pada skala minimum. Dalam istilah yang lebih sederhana, indeks saham AS telah berada dalam tren naik untuk jangka waktu yang lama. Seperti yang kita ketahui, tren bergantian, dan tampaknya gelombang 5 dalam 5 kini telah selesai.
S&P 500 mencoba menembus level 6.093 sebanyak empat kali, sejajar dengan Fibonacci extension 200,0% dari gelombang 4, tetapi gagal pada setiap kesempatan. Mengingat perkembangan ini, siklus gelombang korektif kemungkinan akan segera terbentuk. Pasar saham AS sedang memanas, dan semakin banyak ahli yang membahas kemungkinan adanya gelembung.
Beralih ke grafik 4 jam, terlihat struktur korektif kompleks a-b-c-d-e yang telah selesai, diikuti oleh formasi a-b-c ke atas. Akibatnya, struktur gelombang bearish baru tampaknya sedang terbentuk, dengan gelombang pertama menyerupai gelombang impuls. Berdasarkan hal ini, saya memperkirakan terbentuknya gelombang naik jangka pendek (gelombang 2 atau b), setelah itu tren menurun yang baru diperkirakan terbentuk. Mungkin ada impuls naik lainnya, tetapi ini bisa diikuti oleh penurunan yang lebih signifikan dalam indeks. Pendekatan saya saat ini adalah fokus pada struktur grafik harian, yang menunjukkan penurunan berkepanjangan dalam S&P 500.
S&P 500 gagal mempertahankan tren naiknya, kurang baik dari segi teknikal berbasis gelombang maupun justifikasi fundamental. Dalam beberapa minggu terakhir, indeks saham AS terus menurun, tidak hanya karena kebijakan presiden AS yang baru, tetapi juga karena negara-negara yang menjadi target tarif impor Trump sedang mempersiapkan langkah-langkah balasan. Akibatnya, berbagai produsen Amerika juga akan menghadapi pembatasan, yang mengarah pada penurunan penjualan, pendapatan, dan profitabilitas. Apa yang harus dilakukan para investor dalam situasi ini?
Faktor penting lainnya adalah gerakan global yang semakin menjauh dari barang-barang AS akibat kebijakan proteksionis Trump. Ini menunjukkan bahwa bahkan tanpa tarif tambahan pada ekspor Amerika, permintaan terhadap produk AS sudah menurun. Trump telah mencapai sesuatu yang luar biasa—dia telah mendorong setengah dunia untuk menolak barang-barang Amerika. Ini lazimnya menimbulkan pertanyaan: Apa artinya ini bagi berbagai perusahaan AS?
Berdasarkan analisis saya terhadap S&P 500 (#SPX), saya menyimpulkan bahwa indeks ini telah menyelesaikan tren naiknya. Mengingat level 6.125 dan kebijakan ekonomi Trump, bias saya tetap bearish. Perang dagang presiden, tarif, dan bea impor mengacaukan ekonomi AS dan bisnis Amerika, membuat tren menurun semakin mungkin terbentuk. Gelembung pasar saham AS tampaknya telah mencapai batasnya.
Prinsip-Prinsip Dasar dari Analisis Saya:
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.