Harga Minyak Naik Karena Kekhawatiran Gagal Utang AS Mereda


Harga minyak sedikit naik pada hari Senin setelah Presiden AS, Joe Biden, dan Ketua DPR, Kevin McCarthy, R-Calif., mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang oleh pemerintah AS dan menghindari gagal bayar yang berpotensi membawa bencana. Namun, kenaikan keseluruhan tetap dibatasi oleh keraguan terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok dan pesan beragam dari OPEC+ terkait pengurangan produksi. Benchmark minyak mentah berjangka Brent naik 0,3 persen menjadi $77,19 per barel, sementara minyak mentah berjangka WTI naik 0,4 persen menjadi $72,94. Kesepakatan di menit-menit terakhir akan menaikkan plafon utang selama dua tahun dan menjaga pengeluaran nonpertahanan tetap rata untuk tahun fiskal 2024 dan meningkatkannya sebesar 1 persen pada tahun fiskal. McCarthy mengatakan kepada wartawan pada Sabtu malam bahwa beliau mengharapkan DPR yang dikendalikan GOP untuk melakukan pemungutan suara atas kesepakatan tersebut pada hari Rabu. Sementara itu, kekhawatiran pertumbuhan Tiongkok muncul kembali setelah data menunjukkan laba keuntungan industri di Tiongkok turun 20,6 persen pada periode Januari-April dari periode yang sama tahun sebelumnya. Para trader sekarang menantikan apat OPEC+ mendatang untuk mendapat petunjuk arah di tengah ketegangan antara Rusia dan Arab Saudi mengenai target produksi. Rusia lebih memilih mitranya dari grup OPEC+ untuk mempertahankan produksi minyak ketika bertemu minggu depan.

Published: 2023-05-29 13:17:00 UTC+00